dan yang belakangan ini membuat perasaanku kacau.
Kacau, karena aku tak tahu harus berbuat apa padamu.
Kacau, karena kau terlihat begitu cuek padaku.
Dan aku rindu.
Kau bagaikan kopi, membuatku candu.
Rasanya aku ingin sekali menyapamu, dengan berbagai aplikasi ataupun media sosial yang kini banyak tersedia.
Tapi, jujur aku ragu. Aku takut.
Karena aku tahu bagaimana reaksimu.
Aku tahu kau tidak akan meresponsku seperti harapanku.
Teman-temanku berkata agar aku menyerah.
Sudahlah, kata mereka.
Mereka tidak begitu suka dengan karaktermu yang katanya cerewet dan galak.
Haruskah?
Tapi aku melihat sisimu yang lain.
Aku suka dengan kebaikan hatimu, aku suka dengan setiap tawa mu,
aku suka dengan sikap 'wise'mu, aku juga suka dengan ekspresimu yang senang dengan anak-anak itu.
Tapi lebih dari itu, aku percaya, bahwa Kasih itu adalah anugerah dari Tuhan.
pasti Tuhan punya alasan menganugerahkan rasa ini padaku.
Yah, bagaimanapun aku tetap mengasihimu.
Aku akan bersabar sampai Tuhan menjawab doaku,
dan aku akan tetap setia membawa namamu di dalam doaku
At the break of the day, when I kneel to pray, I will remember you. You need help everyday, this is why I pray, I will remember you. When I pray, I will pray for you. For you need His love and His care. When I pray, I will pray for you, I will whisper your name in my prayer :-)
No comments:
Post a Comment