Monday, January 28, 2013

Tulisan, Suatu Ungkapan Rasa dan Pembelajaran


Saya adalah orang yang baru belajar menulis di blog. Awalnya hanya sebagai ajang pengungkap rasa supaya dapat dinikmati bersama dan keinginan untuk menggali produktifitas dan kreatifitas melalui tulisan. Mumpung sekarang juga lagi liburan. Kemudian, saya iseng melihat beberapa blog teman-teman saya dan orang-orang yang saya kenal, sekadar ingin tahu ide-ide yang mereka tuang dalam bentuk tulisan dan mengambil sedikit pelajaran. Bukankah katanya kalau ingin pintar menulis harus banyak membaca? Dan itulah yang saya kerjakan.

Daan.. ternyata banyak hal yang saya lihat dari penjelajahan blog-blog itu. Ahhh.. banyak sekali orang-orang pintar dan kreatif di Indonesia ini, itulah pikir saya. Ide-ide mereka dituangkan dalam tulisan-tulisan yang indah, yang membuat perasaan saya bergejolak ketika membacanya. Mulai dari yang manis romantis yang membuat saya merasa melankolis, sampai yang kritis dan idealis. Tapi selain itu, saya justru jadi merasa minder sendiri. Hahaha. :D  Ya, saya jadi minder dengan blog saya. Saya jadi minder dengan tulisan saya, yang jika dibandingkan dengan mereka seperti tidak ada apa-apanya. Bahkan sempat terpikir oleh saya untuk menjadi penikmat tulisan mereka saja.

Namun, kemudian saya kembali berpikir, mau sampai kapan? Dari dulu saya selalu kepengen bisa menulis. Tapi, keinginan saya itu ditutupi oleh rasa takut untuk menuangkan hal-hal yang ada di pikiran ke dalam bentuk tulisan. Takut nanti tulisannya tidak indah untuk dibaca dan takut malu nanti karena banyak kesalahan dan kekurangan pada tulisan yang terlihat para pembaca.

Tetapi rasa minder ini segera saya hilangkan dan saya ganti dengan kuatnya keinginan. Menulis pun suatu pembelajaran, bukan? Kembali saya membaca tulisan mereka, saya berusaha meningkatkan motivasi untuk dapat menyumbangkan ide, pikiran, dan pengalaman saya dalam bentuk tulisan. Mungkin tak seapik mereka atau tak sepuitis kata-kata mereka, pun tak sekritis ide-ide mereka. Saya hanya ingin mengungkapkan segalanya dalam bentuk kata-kata yang yaa paling tidak layak untuk dibaca (hehehe), dapat dicerna dan semakin belajar supaya orang lain pun bisa terberkati melaluinya. Jadi buat para pembaca silahkan menikmati tulisan saya yang sederhana. Kritikan dan saran sangat saya harapkan untuk memperbaiki segala kekurangan. :) 

Kenapa Harus Bintang?


Blog dan Tumblr saya memiliki judul yang sama, yaitu “twinkle.little.star”. Bio saya di twitter pun berbicara tentang bintang yang dikutip dari salah satu lagu rohani. Lalu kenapa harus ‘bintang’? Ya, pasti sudah bisa ditebak, jawabannya karena saya sangat menyukai benda langit yang bersinar itu. Dari kecil saya paling senang memandangi bintang dari halaman rumah saya ketika malam hari, apalagi ketika mati lampu. Bintang-bintang di langit itu bagaikan permata yang berkilauan di langit malam. Keindahan itu pula yang membuat saya tertarik untuk mengetahui rahasia di balik alam semesta beserta benda-benda langit lainnya. Ternyata, bintang adalah satu-satunya benda di alam semesta yang diciptakan Tuhan yang dapat menghasilkan cahayanya sendiri. Matahari adalah salah satu bintang yang paling akrab dengan kehidupan kita. Kebayang kalau tidak ada bintang di alam semesta ini? Gelap gulita.

Namun, beranjak dewasa ada hal lain yang ku pelajari dari karakteristik bintang ini, yakni ketika aku mendengar lagu yang berjudul ”Bagaikan Bintang-Bintang” yang dipopulerkan oleh Sari Simorangkir, secara khusus pada bagian reffreinnya:

Ku mau bercahaya bagaikan bintang-bintang
Di tengah kegelapan terpancar terang kasih Tuhan.
Ku mau bercahaya bermegah dalam Dia
Menyaksikan kemurahan Tuhan,
Menc’ritakan kebaikan Tuhan.
Ku rindu hidup s’lalu bercahaya dalam kemuliaanNya

Dheg. Aku tercenung. Ya, hidup kita pun seharusnya seperti bintang yang memancarkan terang, seperti yang Yesus katakan kepada murid-muridNya: “Kamu adalah terang dunia” (Matius 5:14a). Kita diciptakan untuk menjadi terang bagi dunia yang gelap ini. Sebagaimana matahari yang berjalan melaksanakan tugasnya menghalau malam dan membangunkan dunia kepada kehidupan, demikian pula kita sebagai pengikut Kristus harus melaksanakan misi dalam menyebarkan terang kasih Tuhan kepada orang-orang yang di dalam kegelapan kesalahan dan dosa.

Tidak ada terang lain yang menerangi manusia berdosa kecuali yang berasal dari Yesus Kristus. Dia adalah satu-satunya terang yang dapat menghalau kegelapan dunia yang ada dalam dosa, seperti yang dinyatakan dalam Yohanes 1:4: “Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia”. Dengan menerima Kristuslah, kita pun menjadi pembawa terang. Terang Kristus yang dapat kita nyatakan dalam segala perbuatan kita.

Ya, itulah alasannya. Blog, tumblr, twitter menjadi harapan, supaya seperti layaknya bintang yang memancarkan terang, aku dan kamu pun senantiasa berkomitmen untuk memancarkan terang kasih Tuhan di dunia. Selamat menerangi!



“Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di surga.” – Matius 5:16